"Anda boleh marah dengan keadaan anda yang buruk tapi jangan sampai merusak tubuh karena anda akan sangat menyesal ketika keadaan anda membaik" "Hidup ini berputar bagai roda, ada saatnya anda tersenyum dan ada saatnya anda mengkerutkan dahi, cobalah untuk mendapatkan pelajaran berharga di setiap kondisi anda" "Tersenyumlah di setiap pertemuan karena senyum mengikat batin yang memandangnya" "Minta maaflah ketika anda salah agar tali silaturahmi tetap terjalin baik" "Cobalah untuk berdo'a ketika anda dalam kesulitan karena do'a menghubungkan anda dengan sang pencipta agar anda selalu dalam lindungan dan pertolongannya" "Marahlah semarah marahnya tapi anda harus tahu orang di hadapan anda juga punya perasaan"You are very concerned with your life, welcome to the blog circumference of human energy, the material on this blog may be beneficial to your life. "you may be angry with your bad situation but not to damage the body because you will be very sorry when the state you better "" Life is like a spinning wheel, there are times when you smile and there are times when you constrict the forehead, try to get a valuable lesson in every condition you "" Smile at each meeting for the inner tie smile looking at her "" Apologize when you're wrong order ties remain intertwined good "" Try to pray when you are in trouble because of prayer connects you with the creator so that you are always in the shadow and his help "" Be angry angry angry but you have to know the person in front of you also have a feeling "

Selasa, 30 Juli 2013

Kurikulum 2013

Kurikulum 2013: Sistem Pembelajaran Tematik Integratif

Dalam rencana penerapan Kurikulum 2013 disajikan model pembelajaran tematik integratif. Ini mungkin yang berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Dengan pola tematik integratif ini, buku-buku siswa SD tidak lagi dibuat berdasarkan mata pelajaran. Namun, berdasarkan tema yang merupakan gabungan dari beberapa mata pelajaran yang relevan dengan kompetensi di SD. Kita ambil contoh, dalam pelajaran kelas I SD ada 8 tematik, yakni diriku; kegemaranku; kegiatanku; keluargaku; pengalamanku; lingkungan bersih, sehat, dan asri; benda, binatang, dan tanaman di sekitarku; sertaperistiwa alam. Ditambah lagi dengan pendidikan agama dan budi pekerti.

Lantas apa inti dari penerapan sistem pembelajaran Kurikulum 2013 ini? Ini sebagai upaya penyederhanaan, dalam wujud tematik-integratif. Tujuannya, untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Siswa diharapkan mampu mengembangkan nalar dibanding hafalan. Sudah menjadi "penyakit" sistem pendidikan kita yang lebih menonjolkan aspek keberhafalan daripada sistem mengerti. Siswa seakan diperas otaknya untuk menghafal aneka ragam mata pelajaran. Malah, kadang siswa sendiri kebingungan ketika diberi pertanyaan: "Untuk apa kamu belajar materi ini?". Inilah yang menjadi latar belakang adanya perubahan kurikulum ini. Siswa diharapkan menjadi manusia mandiri yang tidak hanya dijejali "fatwa" guru di kelas. Dalam Kurikulum 2013 ini, siswa diarahkan untuk mampu mengeksplor dirinya sendiri menuju arah perkembangan.

Dalam pembelajaran tematik-integratif ini, siswa tidak lagi belajar IPA, Bahasa Indonesia, Matematika, atau mata pelajaran lainnya. Akan tetapi,  siswa belajar tema yang didalam tema itu sudah mencakup seluruh mata pelajaran dan kompetensinya. Dengan kata lain, tidak ada pemisahan antar mata pelajaran. Eksplorasi pada pelajaran sistem tematik ini bertujuan agar peserta didik/siswa mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Lantas untuk menjembatani hal tersebut, obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan Kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.

Siswa diarahkan untuk memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Tujuan lainnya, agar siswa/peserta didik tidak menjadi sosok yang asal menerima atau belajar untuk hafal. Ia diaharapkan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Konsep menjadi diri sendiri dengan mengembangkan aspek kognitif, apektif, dan psikomotorik pada diri mereka dapat lebih digali. Diharapkan nantinya siswa/peserta didi mampu menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya. Tentunya hal ini dengan acuan mampu berkancah pada tantangan global yang berakar pada lokaliras. Dalam sistem tematik integratif ini, indikator mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial akan muncul di kelas IV, V, dan VI SD. Untuk mata pelajaran IPA dan IPS di SD tidak diajarkan secara terpisah, tetapi indikatornya dibuat muncul atau diperjelas sejak kelas IV SD. 

Hal  lain yang menjadi catatan adalah Kurikulum 2013 tersebut bisa disebut  kurikulum minimal. Di lapangan, guru serta sekolah mempunyai keleluasaan untuk mengembangkan atau memperkaya materi. Dengan kata lain, Kurikulum 2013 menuntut guru untuk lebih bisa mengembangkan cara pembelajaran yang asyik dan menyenangkan. Proses ini mungkin tidak akan serta merta berubah dalam diri guru yang selama ini biasa "mencekoki" siswa dengan penjelasan-penjelasan gaya satu arah. Oleh karena itu, guru harus bisa memposisikan diri sebagai pembimbing siswa bukan sang otoriter kelas. Masalah bakat dan minat, hanya siswa sendiri yang bisa mengenali dirinya sendiri. Inilah konsep Kurikulum 2013 yang lebih "memanusiakan manusia". Bukan menjadikan siswa "robot pendidikan" yang cepat lelah dan pusing karena harus mengerjakan tugas sekolah bejibun, belum lagi aneka buku yang harus dia bawa di tas karena banyaknya pelajaran yang harus dia pelajari.

Guru diharapkan mampu menggali dan memancing potensi siswa, apapun minat dan bakatnya. Siswa sendiri menjadi obyek yang diberi keleluasaan untuk mengembangkan potensi dirinya. Dengan demikian, tidak ada lagi dikotomi  (tepatnya kasta) mata pelajaran yang menyebabkan munculnya label seorang anak disebut "pintar" atau "kurang pintar" dengan berpatokan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap memiliki nilai tersendiri. Mau pelajaran sains, sosial, atau bahasa semua sama "haknya" yang bebas dipilih oleh siswa. Tentunya hal ini menimbulkan ekses lain, salah satunya dengan persiapan sumber daya manusia (baca: guru) dan infrastruktur yang mendukung bagi perkembangan siswa dan sekolah. Kita tunggu dan amati saja bagaimana nanti jalannya penerapan Kurikulum 2013 ini di lapangan.
Untuk dapat mendownload, kamu hanya perlu menyukai facebook Terampil Matematika terlebih dahulu. Sebagai BONUSnya, kamu akan mendapatkan akses download secara GRATIS. 

Selamat Mendownload.

Contoh RPP SD Kelas 1 Kurikulum 2013
Contoh RPP SD Kelas 4 Kurikulum 2013

BACA ARTIKEL TERKAIT LAINNYA :

- See more at: http://www.hidayatjayagiri.net/2013/02/kurikulum-2013-sistem-pembelajaran.html#sthash.RjM1mnXx.dpuf

Minggu, 28 Juli 2013

SUSUNAN ACARA UPACARA BENDERA






SUSUNAN ACARA UPACARA BENDERA
UPACARA BENDERA DALAM RANGKA PELANTIKAN PENGURUS ORGANISASI SISWA SMK NEGERI 1 TANAH MIRING MASA BHAKTI 2010 – 2011 SENIN 23 AGUSTUS 2010 SEGERA DIMULAI

1.MASING – MASING PEMIMPIN BARISAN MENYIAPKAN BARISANNYA
2.PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
3.PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA DIPIMPIN OLEH PEMIMPIN BARISAN YANG PALING KANAN
4.LAPORAN PEMIMPIN BARISAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA
5.PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
6.PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA UPACARA DIPIMPIN OLEH PEMIMPIN UPACARA
7.LAPORAN
8.PENGIBARAN SANG MERAH PUTIH DIIRINGI LAGU INDONESIA RAYA
9.MENGHENINGKAN CIPTA DIPIMPIN OLEH PEMBINA UPACARA
10.PEMBACAAN TEKS PANCASILA OLEH PEMBINA UPACARA DIIKUTI OLEH PESERTA UPACARA
11.PEMBACAAN UUD 1945
12.PEMBACAAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH
13.PENGAMBILAN SUMPAH JANJI DAN PELANTIKAN PENGURUS OSIS, PENGURUS AMBALAN, DAN PENGURUS UKS SMK N 1 TANAH MIRING
14.PEMBACAAN PERSONALIA WAKASEK , KAPRODI, WALI KELAS, PENANGGUNG JAWAB LABORATORIUM, UNIT PRODUKSI, PERPUSTAKAAN DAN TATA USAHA
15.AMANAT PEMBINA UPACARA
16.DOA
17.LAPORAN
18.PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA UPACARA
19.PEMBINA UPACARA BERKENAN MENINGGALKAN LAPANGAN UPACARA
20.PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA
21.PEMIMPIN UPACARA MENINGGALKAN LAPANGAN UPACARA .

SUSUNAN ACARA UPACARA BENDERA

UPACARA BENDERA HARI SENIN TANGGAL………………… SEGERA DIMULAI

1.MASING – MASING PEMIMPIN BARISAN MENYIAPKAN BARISANNYA
2.PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
3.PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA DIPIMPIN OLEH PEMIMPIN BARISAN YANG PALING KANAN
4.LAPORAN PEMIMPIN BARISAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA
5.PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
6.PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA UPACARA DIPIMPIN OLEH PEMIMPIN UPACARA
7.LAPORAN
8.PENGIBARAN SANG MERAH PUTIH DIIRINGI LAGU INDONESIA RAYA
9.MENGHENINGKAN CIPTA DIPIMPIN OLEH PEMBINA UPACARA
10.PEMBACAAN TEKS PANCASILA OLEH PEMBINA UPACARA DIIKUTI OLEH PESERTA UPACARA
11.PEMBACAAN UUD 1945
12.AMANAT PEMBINA UPACARA
13.DOA
14.LAPORAN
15.PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA UPACARA
16.PEMBINA UPACARA BERKENAN MENINGGALKAN LAPANGAN UPACARA
17.PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA
18.PEMIMPIN UPACARA MENINGGALKAN LAPANGAN UPACARA .

Senin, 22 Juli 2013

Sejarah Ka’bah Baitullah


masjidilharam-1

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk tempat beribadat manusia ialah Baitullah yang di Makkah yang di-berkahi” al- Imran, ayat 96.
Ka’bah adalah bangunan suci Muslimin yang terletak di kota Mekkah di dalam Masjidil Haram. ia merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah sholat bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain itu, merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan umrah.
Ka’bah berbentuk bangunan kubus yang berukuran 12 x 10 x 15 meter (Lihat foto berangka Ka’bah). Ka’bah disebut juga dengan nama Baitallah atau Baitul Atiq (rumah tua) yang dibangun dan dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekkah atas perintah Allah. Kalau kita membaca Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 37 yang berbunyi “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”, kalau kita membaca ayat di atas, kita bisa mengetahui bawah Ka’bah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim as menempatkan istrinya Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut. Jadi Ka’bah telah ada sebelum Nabi Ibrahim menginjakan kakinya di Makkah.
foto kabah dari dalam kelambu kabah
Ka’bah dari Dalam                      Kelambu Ka’bah
Pada masa Nabi saw berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat bajir yang melanda kota Mekkah pada saat itu. Sempat terjadi perselisihan antar kepala suku atau kabilah ketika hendak meletakkan kembali Hajar Aswad namun berkat hikmah Rasulallah perselisihan itu berhasil diselesaikan tanpa kekerasan, tanpa pertumpahan darah dan tanpa ada pihak yang dirugikan.
banjir di kabah th 1941 banjir di kabah th 1941
Banjir di Ka’bah tahun 1941                           Banjir di Ka’bah tahun 1941
Pada zaman Jahiliyyah sebelum diangkatnya Rasulallah saw menjadi Nabi sampai kepindahannya ke kota Madinah, ka’bah penuh dikelilingi dengan patung patung yang merupakan Tuhan bangsa Arab padahal Nabi Ibrahim as yang merupakan nenek moyang bangsa Arab mengajarkan tidak boleh mempersekutukan Allah, tidak boleh menyembah Tuhan selain Allah yang Tunggal, tidak ada yang menyerupaiNya dan tidak beranak dan diperanakkan. Setelah pembebasan kota Makkah, Ka’bah akhirnya dibersihkan dari patung patung tanpa kekerasan dan tanpa pertumpahan darah.
Selanjutnya bangunan ini diurus dan dipelihara oleh Bani Sya’ibah sebagai pemegang kunci ka’bah (lihat foto kunci ka’bah) dan administrasi serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawwiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, sampai saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua kota suci, Mekkah dan Madinah.
konci kabah
Konci Ka’bah berada di museum Istambul
Pada zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as pondasi bangunan Ka’bah terdiri atas dua pintu dan letak pintunya terletak diatas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi. Namun ketika Renovasi Ka’bah akibat bencana banjir pada saat Rasulallah saw berusia 30 tahun dan sebelum diangkat menjadi rasul, karena merenovasi ka’bah sebagai bangunan suci harus menggunakan harta yang halal dan bersih, sehingga pada saat itu terjadi kekurangan biaya. Maka bangunan ka’bah dibuat hanya satu pintu serta ada bagian ka’bah yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan ka’bah yang dinamakan Hijir Ismail (lihat foto) yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi ka’bah. Saat itu pintunya dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya. Karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang sangat dimuliakan oleh bangsa Arab.
Pintu Kabah pintu kabah
Pintu Ka’bah tahun 1941                                     Pmtu Ka’bah (Sekarang)
rukun yamani batu fondasi masjid haram
Rukun Yamani                                Batu fondasi Haram 852H
Karena agama islam masih baru dan baru saja dikenal, maka Nabi saw mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali ka’bah sehinggas ditulis dalam sebuah hadits perkataan beliau: “Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan kekafiran, akan Aku turunkan pintu ka’bah dan dibuat dua pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail kedalam Ka’bah”, sebagaimana pondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim”. Jadi kalau begitu Hijir Ismail termasuk bagian dari Ka’bah. Makanya dalam bertoaf kita diharuskan mengelilingi Ka’bah dan Hijir Ismail. Hijir Ismail adalah tempat dimana Nabi Ismail as lahir dan diletakan di pangkuan ibunya Hajar.
Ketika masa Abdurahman bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan Ka’bah dibuat sebagaimana perkataan Nabi saw atas pondasi Nabi Ibrahim. Namun karena terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan, penguasa daerah Syam, terjadi kebakaran pada Ka’bah akibat tembakan pelontar (Manjaniq) yang dimiliki pasukan Syam. Sehingga Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Ka’bah berdasarkan bangunan hasil renovasi Rasulallah saw pada usia 30 tahun bukan berdasarkan pondasi yang dibangun Nabi Ibrahim as. Dalam sejarahnya Ka’bah beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dari peperangan dan umur bangunan.
Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali ka’bah sesuai dengan pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi saw. namun segera dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan masalah khilafiyah oleh penguasa sesudah beliau dan bisa mengakibatkan bongkar pasang Ka’bah. Maka sampai sekarang ini bangunan Ka’bah tetap sesuai dengan renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang
Hajar Aswad
Hajar Aswad merupakan batu yang dalam agama Islam dipercaya berasal dari surga. Yang pertama kali meletakkan Hajar Aswad adalah Nabi Ibrahim as. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semangkin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma wangi yang unik dan ini merupakan wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya. Dan pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Ka’bah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi saw. Karena beliau selalu menciumnya setiap saat bertoaf. Dan sunah ini diikuti para sahabat beliau dan Muslimin.
hajar aswad hajar aswad
Hajar Aswad                     Hajar Aswad berikut kerangka
Pada awal tahun gajah, Abrahan Alasyram penguasa Yaman yang berasal dari Habsyah atau Ethiopia, membangun gereja besar di Sana’a dan bertujuan untuk menghancurkan Ka’bah, memindahkan Hajar Asswad ke Sana’a agar mengikat bangsa Arab untuk melakukan Haji ke Sana’a. Abrahah kemudian mengeluarkan perintah ekspedisi penyerangan terhadap Mekkah, dipimpin olehnya dengan pasukan gajah untuk menghancurkan Ka’bah. Beberapa suku Arab menghadang pasukan Abrahah, tetapi pasukan gajah tidak dapat dikalahkan.
Begitu mereka berada di dekat Mekkah, Abrahah mengirim utusan yang mengatakan kepada penduduk kota Mekkah bahwa mereka tidak akan bertempur dengan mereka jika mereka tidak menghalangi penghancuran Ka’bah. Abdul Muthalib, kepala suku Quraisyi, mengatakan bahwa ia akan mempertahankan hak-hak miliknya, tetapi Allah akan mempertahankan rumah-Nya, Ka’bah, dan ia mundur ke luar kota dengan penduduk Mekkah lainnya. Hari berikutnya, ketika Abrahah bersiap untuk masuk ke dalam kota, terlihat burung-burung yang membawa batu-batu kecil dan melemparkannya ke pasukan Ethiopia; setiap orang yang terkena langsung terbunuh, mereka lari dengan panik dan Abrahah terbunuh dengan mengenaskan. Kejadian ini diabadikan Allah dalam surah Al-Fil
Makam Ibrahim
makam Ibrahimmakam ibrahim & hajar aswad
Makam Ibrahim                             Makam Ibrahim            Hajar Aswad
Makam Ibrahim bukan kuburan Nabi Ibrahim sebagaimana banyak orang berpendapat. Makam Ibrahim merupakan bangunan kecil terletak di sebelah timur Ka’bah. Di dalam bangunan tersebut terdapat batu yang diturunkan oleh Allah dari surga bersama-sama dengan Hajar Aswad. Di atas batu itu Nabi Ibrahim berdiri di saat beliau membangun Ka’bah bersama sama puteranya Nabi Ismail. Dari zaman dahulu batu itu sangat terpelihara, dan sekarang ini sudah ditutup dengan kaca berbentuk kubbah kecil. Bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim yang panjangnya 27 cm, lebarnya 14 cm dan dalamnya 10 cm masih nampak dan jelas dilihat orang.
Multazam
multazam
Multazam
Multazam terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah berjarak kurang lebih 2 meter. Dinamakan Multazam karena dilazimkan bagi setiap muslim untuk berdoa di tempat itu. Setiap doa dibacakan di tempat itu sangat diijabah atau dikabulkan. Maka disunahkan berdoa sambil menempelkan tangan, dada dan pipi ke Multazam sesuai dengan hadist Nabi saw yang diriwayatkan sunan Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash.
Terakhir, saya sangat berharap semoga artikel “Ka’bah” ini bisa membawa mangfaat, menyejukan hati dan menambah semangat kita dalam mengenal dan mencintai rumah Allah.
Sumber : http://hasanalsaggaf.wordpress.com/

Kamis, 11 Juli 2013

Hikmah bersahur



Hadis Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Hendaklah kamu bersahur karena di dalam bersahur itu ada keberkatannya. 

Hadis Zaid bin Thabit r.a katanya: Kami pernah bersahur bersama Rasulullah s.a.w. Setelah itu kami pun mendirikan sembahyang Subuh.

Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Bersahurlah kamu kerana sesungguhnya bersahur itu adalah berkat

Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Hendaklah kamu Bersahur kamu kerana ia adalah makanan yang berkat

Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Perbezaan antara puasa kita orang Islam dengan puasa ahli Kitab ialah kita makan sahur

Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Memakan sahur itu boleh memberi kekuatan untuk berpuasa pada siang hari dan qailulah (tidur sekejap) pada siang hari (sebelum Zohor) boleh memberi kekuatan untuk qiamullail – hadis dari Ibnu Abbas

Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Sesungguhnya Allah dan malaikat berselawat ke atas mereka yang bersahur – hadis dari Ibnu Umar

Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Sentiasalah umatku itu dalam keadaan kebaikan selama mana mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur

Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : Sahur itu berkat, oleh itu janganlah kamu meninggalkannya walau pun dengan meminum seteguk air kerana sesungguhnya Allah dan malaikat berselawat ke atas mereka yang bersahur
 


Hikmah bersahur itu diantaranya

Dapat mengamalkan Sunnah Rasulullah SAW.
Dapat menjauhi amalan puasa bangsa yahudi,  yang berpuasa tanpa sahur.
Membekalkan tenaga untuk beribadat kepada Allah SWT.
Meningkatkan keikhlasan untuk beribadat kepada Allah SWT.
Menghilangkan perasaan marah ketika beribadat.
Doa semasa bersahur amat mustajab di sisi Allah SWT.
Semasa bersahur kita akan mengingati Allah SWT kerana kita bangun bersahur sebagai permulaan melakukan  ibadat kepada Allah SWT.


Sumber Kitab Fadhail A’mal

Solat Terawih: Sejarah – Hukum – Kaifiat



Segala puji bagi Allah yang menjadikan kita dikalangan orang-orang yang beriman. Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan yang layak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahawa Nabi Muhammad saw itu pesuruh Allah. Selawat dan salam ke atas junjungan besar Nabi Muhammad saw, ahli keluarganya dan sahabat-sahabatnya.
Alhamdulillah, bulan Ramadhan kembali menemui kita. Banyak ilmu yang perlu kita ulangkaji berkenaan amalan-amalan di dalam bulan Ramadhan, agar kita dapat memperoleh manfaat dan ganjaran yang sepenuhnya pada bulan yang mulia ini.
Risalah ringkas ini akan membincangkan tentang “Solat Terawih” dan perkara yang berhubung kait dengannya.
Berkenaan keutamaan solat ini, Abu Hurairah r.a. menerangkan bahawa Rasulullah saw menganjurkannya pada malam Ramadhan dengan anjuran yang bukan berupa perintah yang tegas. Baginda bersabda:
((مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ)) [متفق عليه]
Maksudnya: “Sesiapa yang berdiri (beribadat) pada malam Ramadhan kerana iman dan mengharapkan ganjaran (daripada Allah), diampunkan dosa-dosanya yang telah lepas.” [Sahih Muslim, no: 759]

Takrif Solat Terawih:
Menurut bahasa (lughah): Terawih bermaksud berehat, bersenang-senang, melapangkan nafas dan seumpamanya.
Menurut istilah: Terawih ialah ibadat solat yang dilakukan pada waktu malam di bulan Ramadhan. Bermula waktunya selepas solat isya’ dan berakhir dengan masuk waktu subuh, tidak termasuk sunat ratibah isya’ dan solat witir.
Dinamakan terawih kerana orang yang melakukannya akan berehat selepas empat rakaat (dua salam).
Solat terawih termasuk solat tahajjud atau solatul-lail dengan membaca al-Fatihah pada setiap rakaat dan membaca ayat-ayat atau surah daripada al-Quran.

Waktu Melakukan Solat Terawih.
Sebagaimana hadis Rasulullah saw di atas: “Sesiapa berdiri (beribadat) pada malam Ramadhan…”. Berdasarkan hadis ini, tempoh menunaikan solat terawih ialah sesudah masuk waktu solat isyak sehingga sebelum masuk waktu solat subuh. Ini bererti sesiapa yang tidak dapat melakukannya pada awal malam boleh melakukannya pada pertengahan atau akhir malam.

Hukum Solat Terawih
Solat terawih hukumnya sunat mu’akad, iaitu amalan sunat yang amat dituntut. Rasulullah saw telah menganjurkannya dengan arahan yang tidak tegas, bererti hukumnya adalah sunat dan tidak wajib.

Sejarah Terawih:
Ummul Mukminin Aishah ra, meriwayatkan bahawa Rasulullah  saw melakukan solat terawih di masjid beberapa malam (ada yang mengatakan empat malam) dalam bulan Ramadan bersama-sama para sahabat. [HR Bukhari dan Muslim].
Pada malam kelima dan seterusnya hingga ke akhir bulan Ramadan, Baginda melakukan ibadat ini di rumah. Ini kerana Baginda saw bimbang para sahabat tersalah anggap dan menjadikannya sebagai solat fardu dan sudah tentu sukar bagi mereka untuk melakukannya.
Abi Zar t meriwayatkan Nabi saw bangun bersolat bersama-sama mereka pada malam 23 sehingga satu pertiga malam, dan pada malam ke 25 sehingga separuh malam. Para sahabat berkata kepada Baginda saw: “Kalaulah tuan terus sempurnakan saki baki malam kami dengan solat sunat”. Maka Nabi saw bersabda:
((إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ)) [الترمذي، صحيح]
Maksudnya: Sesiapa yang berdiri (bersolat terawih) bersama imam sehingga dia (imam) beredar (selesai), dituliskan baginya ganjaran orang yang Qiyamsemalaman (seumpama bersolat sepanjang malam).” [HR At-Tirmizi, sahih].
Imam Ahmad mengamalkan hadis ini dan beliau bersolat bersama imam sehingga selesai dan beliau tidak akan beredar sehinggalah imam beredar.
Berkata sebahagian ulama’: “Sesiapa yang bangun solat separuh malam bersama imam seumpama dia telah bangun solat sepenuh malam.”
Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dari Jabir ra bahawa Nabi Muhammad saw melakukan solat terawih sebanyak lapan rakaat, setelah itu diikuti solat witir.
Khalifah Umar bin Al-Khatab ra  ialah orang pertama yang mengerah umat Islam menunaikan solat terawih secara berjamaah di bawah pimpinan Ubai bin Kaab ra.
Solat terawih dilakukan berjemaah pada setiap malam Ramadhan selepas solat isyak sebanyak 20 rakaat dan ditambah dengan tiga rakaat solat witir.

Cara Perlaksanaan Solat Terawih.
Solat Terawih boleh dilaksanakan secara berjamaah atau bersendirian. Berjamaah adalah lebih afdal merujuk kepada anjuran Rasulullah saw seperti hadis di atas.
Namun jika menghadapi kesempitan untuk melaksanakannya secara berjamaah, maka dibolehkan melaksanakannya secara bersendirian. Rasulullah saw sendiri pada zaman baginda adakala melaksanakannya secara berjamaah dan adakala secara bersendirian. Ini bagi memberi kelapangan bagi umat, seandainya mereka menghadapi kesempitan masa atau tenaga.
Menurut imam Al Ghazali rh walaupun solat terawih boleh dilaksanakan secara sendirian tanpa berjemaah, solat terawih yang dilakukan secara berjemaah lebih afdal, sama seperti pendapat Umar r.a. yang mengingatkan bahawa sebahagian solat nawafil telah disyariat dalam solat berjemaah.

Bilangan Rakaat Solat Terawih.
Solat terawih boleh dilaksanakan dalam jumlah lapan atau dua puluh rakaat, diiikuti dengan solat sunat witir. Kadangkala timbul persoalan berkenaan jumlah rakaat solat terawih yang sepatutnya dilaksanakan, lapan atau dua puluh rakaat?
Persoalan jumlah rakaat bagi solat terawih telah menjadi tumpuan para ilmuan Islam sejak dari dulu. Mereka telah mengkaji dalil-dalil yang ada serta membandingkan antara pelbagai pandangan yang wujud. Hasilnya membuahkan tiga pendapat. Pendapat pertama: Jumlah rakaat solat terawih ialah 8 rakaat diikuti dengan 3 rakaat solat witir. Pendapat kedua: Jumlahnya ialah 20 rakaat diikuti dengan 3 rakaat solat witir. Pendapat ketiga: Jumlahnya tidak ditentukan. Seseorang itu bebas melaksanakan solat terawih dengan jumlah rakaat yang dipilihnya, kemudian ditutupi dengan solat witir.
Ketiga-tiga pendapat di atas memiliki dalil dan hujah di sebaliknya dan kita boleh memilih mana-mana pendapat di atas. Yang penting, kita perlu menghormati orang lain seandainya mereka memilih pendapat yang berbeza dengan kita.
Ibnu Umar ra menceritakan: Seorang lelaki datang bertanya Rasulullah saw tentang solat malam. Sabda Nabi saw:
صَلاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمْ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى.
Maksudnya: “Solat malam ialah dua rakaat, dua rakaat. Apabila kamu bimbang masuk waktu subuh maka solatlah satu rakaat, menjadikan bilangan witir (ganjil) bagi rakaat yang telah engkau solat” [HR: Bukhari].
Rasulullah saw tidak menyebut bilangan rakaat solat malam, malam pula panjang masanya, boleh dilakukan banyak solat, ini menunjukkan bahawa bilangan tidak dihadkan sekadar kepada 8 atau 20 rakaat.
Berkata Imam Asy-Syafie: “Aku telah melihat orang ramai mendirikan solat terawih di Madinah 39 rakaat, di Makkah 23 rakaat, ini bukanlah satu perkara yang sempit (terikat dengan bilangan).”
Katanya lagi: “Jika mereka panjangkan qiyam berdiri (dengan bacaan al-Quran), kurangkan rakaat adalah baik. Sekiranya mereka membanyakkan sujud (rakaat) dan meringankan berdiri (ringkaskan bacaan) juga adalah baik. Tetapi yang pertama adalah lebih aku sukai.”
Pada umumnya masyarakat Islam di Malaysia mendirikan solat terawih sebanyak 20 rakaat tetapi ada juga yang hanya menunaikan sekadar lapan rakaat. Terpulang kepada masing-masing untuk menunaikan ibadat ini mengikut kemampuan dan keikhlasan diri sendiri terhadap Penciptanya. Yang pentingnya ialah selesaikan solat bersama imam, tidak hanya setakat separuh jalan.

Antara Kualiti dan Kuantiti.
Persoalan yang lebih penting dalam solat terawih ialah cara melaksanakannya. 8 atau 20 rakaat, yang penting ialah membaca surah al-Fatihah dan bacaan-bacaan solat yang lain dengan sempurna, betul dan khusyuk. Jangan disingkatkan, jangan dibaca senafas dan jangan dibaca dengan tujuan mengejar jumlah rakaat.
Demikian juga dengan toma’ninah dalam solat, jadi yang penting ialah kualiti dan bukan kuantiti. Maka pastikan ia dilaksanakan secara baik (kualiti) dan tidak sekadar mengejar rakaat yang banyak (kuantiti).

Antara aspek kualiti yang sering ditinggalkan ialah:
1. Meninggalkan bacaan al-Qur’an secara tartil, iaitu sebutan kalimah-kalimah al-Qur’an secara jelas berdasarkan disiplin tajwid yang betul. Allah s.w.t. memerintah kita: “Dan bacalah al-Qur’an dengan tartil.” [Surah al-Muzammil:4]
2. Meninggalkan bacaan doa iftitah sebelum al-Fatihah dan bacaan surah-surah selepas al-Fatihah. Ini satu kerugian kerana bacaan-bacaan itu memberi ganjaran pahala yang amat besar.
3. Mengabaikan toma’ninah, iaitu kekal di dalam sesuatu posisi solat seperti rukuk, iktidal, sujud dan duduk di antara dua sujud. Tempoh kekal di dalam sesuatu posisi ialah sehingga bacaan dalam posisi itu dapat dilengkapkan dengan betul dan sempurna jumlahnya.
Pernah seorang lelaki bersolat tanpa toma’ninah pada zaman Rasulullah saw. Melihat cara solat lelaki itu, Rasulullah saw memerintahkan beliau untuk mengulanginya [Sahih al-Bukhari, no: 757]. Tindakan Baginda itu menunjukkan toma’ninah ialah syarat sah solat. Sesiapa yang meninggalkannya bererti solatnya, sama ada solat terawih atau selainnya, adalah tidak sempurna.
4. Tidak mengambil berat tentang melurus dan memenuhkan saf solat. Masing-masing sibuk mengejar rakaat, sedangkan Rasulullah saw telah memberi peringatan agar menjaga saf dengan sempurna dalam sabdanya:
لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ وُجُوهِكُم .
Maksudnya: “Luruskan saf-saf solat kamu atau Allah akan tukarkan wajah-wajah kamu (hati-hati kamu berpecah dan tidak bersatu).” [HR Bukhari].
Sabda Baginda saw lagi:
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاةِ
Maksudnya: “Luruskan saf-saf solat kamu, kerana saf yang lurus itu di antara tanda kesempurnaan solat.” [HR Bukhari].
Berdasarkan perbincangan  di atas, sama-samalah kita jadikan solat terawih pada tahun ini dan tahun-tahun akan datang dilaksanakan berdasarkan kualiti dan bukannya kuantiti.  
Semoga semua amalan baik kita diterima oleh Allah swt.

sumber Abu Anas Madani.